BAB I ILMU JIWA PENDIDIKAN Pendidikan tentang jiwa psikolog dan psikolog pendidikan yang terpendam dalam diri manusia yang akhirnya dapat melahirkan pola berperilaku, gerak dan lain sebagainya. Dengan demikian pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan semua itu menjadi petunjuk gejala adanya jiwa pada manusia. Disini para filosof membagi jiwa menjadi Menurut Kejiwaan Manusia Menurut kebanyakan filosof, struktur jiwa manusia terdiri dari : Pembagian Ilmu Jiwa Pengertian Psikologi pendidikan adalah : suatu stadi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran. BAB II PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai "study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi". Apakah psikologi pendidikan sudah merupakan disiplin ilmu yang tersendiri? Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut: Obyek Psikologi Pendidikan Ruang lingkup Psikologi Pendidikan Ialah meliputi : Kegunaan Psikologi Pendidikan Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar. BAB III PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak. Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori : Prinsip-prinsip Perkembangan. Membina pertumbuhan dan perkembangan anak Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan. BAB IV FAKTOR HEREDITAS DAN PRINSIPNYA Yang disebut faktor hereditas adalah : sifat-sifat / ciri-ciri yang diperoleh oleh seseorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sel benih. Prinsipnya atau Hukum Hereditas Dapat berlangsung menurut prinsip-prinsip / hokum-hukum tertentu yaitu : BAB V PERLENGKAPAN DASAR DAN PERLENGKAPAN AJAR Perlengkapan dasar ialah perlengkapan-perlengkapan yang ada dan dimiliki oleh seseorang atas dasar bawaan / keturunan. Sedangkan perlengkapan ajar adalah perlngkapan-perlengkapan yang berupa berbagai macam kemampuan yang diperoleh anak sebagai akibat belajar dan pengalaman-pengalaman lain. BAB VI PROBLEM PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PENDIDIKAN Perbedaan individual adalah sebagai apresiasi dari hukum variasi dalam hereditas. Sesuai dengan hukum regresi filial dapat dibedakan bersifat demikian. BAB VII PENGERTIAN BELAJAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan. Belajar dapat didefinisikan sebagai "berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain". Faktor yang mempengaruhi belajar BAB VIII TEORI-TEORI BELAJAR ILMU JIWA PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU Disini banyak aliran psikologi dan psikologi pendidikan. Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif . Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving. Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu: BAB IX BEBERAPA BENTUK / JENIS BELAJAR Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut : BAB X MASALAH MOTIVASI BELAJAR Motif, motivasi dan motivasi belajar. Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah "lingkungan motivasi". BAB XI TRANSFER BELAJAR Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidangstudi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah. Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain : Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain. Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study. Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok. Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar. BAB XII PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah : Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak. EVALUASI Manfaat buku ini, mempermudah pendidik dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar dengan mengetahui garis-garis besar ilmu jiwa pendidikan sehingga target / tujuan pendidikan secara praktis dapat dijangkau. Kelemahan buku, karena namanya buku dan hanya buku yang berisikan gambaran-gambaran tertentu didalam pendidikan, pasti masih trdapat kelemahan antara lain, buku ini cuma teori tidak langsung berbentuk praktis, kemudian di dalam mempelajari ilmu jiwa pendidikan terdapat banyak dan melebar berbagai teori dan teori sehingga menurut pendapat saya pribadi, dengan menaati, menghafalkan teori-teori ini kapan terlaksananya kegiatan belajar mengajar, belum pula memahami kemudian penerapan. Pemilik Resensi : Shokif Furidho NIM : D02206022 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / PBD Semester : II KLASIFIKASI Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari benda menurut spesianya. Dari sini begitu banyak pembahasan tentang klasifikasi itu sendiri disadari atau tidak pengklsifikasi sesuatu kerap kita hadapi pada kehidupan sehari-hari. Para ilmuwanpun membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan ilmu sosial, ilmu kealaman, ilmu humaniora. Tujuan ini tidak lain supaya kita dapat mudah mengetahui tanda-tanda itu. Untuk membuat klasifikasi harus menempuh dua macam cara dan ini merupakan syaratnya. a. pembagian b. pengelolaan Adalah pembagian suatu genera kepada spesia yang dicakupnya. Sedang untuk mengetahui pembagian genera kepada spesia dengan benar maka dalam pembagian perlu / bahkan wajib memperhatikan patokan berikut : Contohnya : pembagian manusia menjadi ; manusia berkulit putih, berkulit hitam. Manusia Afrika, Manusia Asia. Pembagian dikotomi, karena mungkin kita akan menghadapi pembagian yang berbeda dengan model di atas. Maka kita menggunakan pembagian logika jenis lain yaitu pembagian dekotomi adalah: pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya, dengan mengelompokkan menjadi 2 golongan yang di bedakan atas ada dan tidak adanya. Dalam bahasa latin (dikotomi) mempunyai arti pembagian secara dua-dua dalam bahasa arab disebut sunaiyyal. Penggolongan mempunyai lebih spesifik daripada pembagian. Jadi, antara pembagian dan penggolongan mempunyai arti yang bertolak belakang. Karena pembagian bergerak dari atas ke bawah sedang penggolongan sebaliknya. Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu berdasarkan atribut dan perbedaannya, tentu barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.
Psikologi Pendidikan.
Pesantren Kesayangan ku
IQRO
Daya Vegetatif, bersifat tumbuh, berkembang sebagaimana tumbuh-tumbuhan ini disebut "nafs on nabati"
Daya Sensoris, ini bagi pemilik penginderaan, berpindah sebagaimana perilaku hewan disebut "nafs al hayawany"
Daya Rasional, yang khusus pemilik yang bersifat berfikir, berbuat, berkehendak sebagaimana khusus nampak pada jiwa manusia, dan disebut "nafs al insaniyah"
Daya ruh, bersifat taat, patuh, tunduk, ini menggambarkan sosok malaikat.
Jiwa Vegetatif : bagian terbawah
Jiwa Sensitif : bagian menengah
Jiwa Rasional : bagian tertinggi
Dari segi sasaran / obyeknya, ilmu jiwa dapat dibedakan menjadi dua :
Ilmu Jiwa Umum : yaitu obyek studynya adalah manusia dewasa seutuhnya, normal dan beradab.
Ilmu Jiwa Khusus : yaitu obyek studynya adalah bagian-bagian tertentu dari gejala-gejala jiwa.
Dari segi kegunaan dapat dibedakan antara ilmu jiwa teoritis, praktis.
Teoritis dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan ilmu kejiwaan.
Praktis dipergunakan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensinya bidang tertentu dari aspek bidang kehidupan manusia.
Harus mempunyai obyek
Harus mempunyai metode khusus
Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
Harus mempunyai nilai guna dan manfaat
Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.
Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
Masalah belajar mengajar
Masalah pengukuran dan penelitian
Masalah bimbingan dan penyuluhan
bagi perencana pendidikan
bagi para guru
bagi para orang tua
Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.
Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip kesatuan organis
Prinsip tempo dan irama berkembang
Prinsip pola umum perkembangan yang sama
Prinsip Konvergensi
Prinsip Kematangan
Prinsip Fungsional
Adanya Pembina yang bertanggung jawab
Tersedianya alat-alat lengkap
Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
Diperlukan adanya perlindungan
Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan
Prinsip Reproduksi, melalui prinsip reproduksi orang tua bisa mewariskan sel benihnya kepada generasinya.
Prinsip Konformitasi, bahwa setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendiri.
Prinsip Variasi, selain mewarisi ciri-ciri yang umum yang sama juga mewariskan sifat berbeda lainnya.
Prinsip Regresi Fillial, menunjukkan sifat menonjol kedua-duanya misal : meskipun orang tuanya cerdas, generasinya akan sedang-sedang tak secerdas orang tuanya.
Secara kasar : hanya bisa digolongkan antara dua kategori misal : tinggi rendah
Secara distributif : penyebaran perbedaan individual itu menunjukkan "kurva distributif normal" bahwa yang paling banyak adalah sedang-sedang dan semakin ke ujung semakin sedikit jumlahnya.
Faktor-faktor non sosial
Faktor-faktor sosial dalam belajar
Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
Faktor-faktor psikologis dalam belajar
Psikologi yang bersifat spekulatif
Psikologi behavioristik
Psikologi Kognitif
Psikologi humanistik
Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
Insight itu dapat diulangi
Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Bentuk belajar menurut spikis
Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
Belajar teoritis
Belajar teknis
Belajar bermasyarakat
Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
Belajar tersembunyi
Belajar mencoba-coba
Teori disiplin formal
Teori elemen identik
Teori generalisasi
Proses belajar
Hasil belajar
Bahan / materi bidang-bidang studi
Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
Sikap dan usaha guru
Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
Trial and error yang membudaya
Dengan insight (pemahaman)
Vicarious, behavior (dalam hati), dan
Cara ilmiah
Pengertian
Pembagian
pembagian harus di dasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh, sedang spesianya merupakan perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya, kita hendak membagi macam agama, maka kita harus berdasarkan perubahan tertentu dari sifat genera itu sendiri.
Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja, karena pembagian yang dilandaskan atas lebih dari satu dasar akan menimbulkan spesia simpang siur.
Pembagian harus lengkap. Yakni, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera, Ini memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia dan generanya. Hal ini sangat tergantung terhadap kebendaharaan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang.
Penggolongan
Diposting oleh film japung net di 23.42
0 komentar:
Posting Komentar