MDGs: Standard Penilaian Perkembangan Negara
Berdasarkan laporan "A Future Within Reach" maupun laporan MDGs (Millenium Development Goals) Asia Pasifik tahun 2006, Indonesia menempati kategori terbawah bersama Bangladesh, Laos, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, dan Filipina (Kompas, 2007). Beberapa tahun yang lalu, Indonesia telah menempati kategori sebagai negara berkembang, Namun berdasarkan laporan di atas, nampaknya kini predikat tersebut tidak lagi melekat. Negara Indonesia kini mengalami kemunduran yang cukup signifikan pada berbagai aspek pembangunan.
Apakah yang menjadi dasar penilaian negara-negara di Asia Pasifik ini? Dasar penilaian yang digunakan adalah MDGs. MDGs adalah sebuah arahan untuk mencapai perkembangan milenium yang wajib diikuti oleh seluruh negara di dunia. MDGs berisi 8 buah tujuan pembangunan milenium, beserta target dan indikatornya masing-masing, dilengkapi dengan strategi dan variabel pendukung lainnya. Dalam MDGs, dibahas mengenai penanganan kemiskinan yang bersifat ekstrim, hingga rencana penghentian penyebaran HIV/AIDS, dan pengadaan pendidikan dasar yang bersifat universal. Target pencapaian MDGs untuk seluruh negara di dunia adalah pada tahun 2015 ( UNDP, 2007).
8 buah tujuan pembangunan milenium dalam MDGs berdasarkan UNDP / United Nations Development Programme (2007) adalah sebagai berikut:
Target:
1. Selama tahun 1990 sampai dengan tahun 2015 berhasil mengurangi setengah dari jumlah penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari $1 per hari.
Indikator:
1. Jumlah populasi penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari $1 per hari (World Bank).
2. Ratio perbedaan kemiskinan, $1 per hari (World Bank).
3. Peningkatan penghasilan pada kelompok populasi rakyat miskin (World Bank).
2. Selama tahun 1990 sampai dengan tahun 2015 berhasil mengurangi setengah dari jumlah populasi penduduk yang menderita kelaparan.
Indikator:
4. Fakta anak-anak di bawah 5 tahun yang berat badannya kurang dari berat badan proposional yang seharusnya dicapai (berdasarkan usianya) (UNICEF / United Nations International Children’s Fund).
5. Jumlah populasi yang termasuk dalam kategori meng-Konsumsi Energi Makanan/Dietary Energy Consumption dibawah batas minimum yang seharusnya (FAO / Food and Agriculture Organization).
Target:
3. Memastikan pada tahun 2015, seluruh anak-anak dimanapun baik perempuan dan laki-laki mampu menyelesaikan seluruh pelajaran di sekolah dasar.
Indikator:
6. Perbandingan bersih pendaftaran di Pendidikan Dasar (UNESCO / United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization).
7. Jumlah murid dari tingkat 1 (kelas 1 SD) yang berhasil mencapai tingkat 5 (kelas 6 SD) (UNESCO).
8. Jumlah penduduk usia 15 – 24 tahun yang mampu membaca / tidak buta huruf (UNESCO).
3. Mendukung persamaan gender dan pemberdayaan wanita
Target:
4. Menghapuskan perbedaan gender pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pertama yang diharapkan tercapai pada tahun 2005, dan pada seluruh tingkatan pendidikan selambat-lambatnya pada tahun 2015.
Indikator:
9. Perbandingan antara jumlah perempuan dan laki-laki di pendidikan / sekolah dasar, lanjutan pertama, dan menengah atas (UNESCO).
10. Perbandingan jumlah wanita dan laki-laki usia 15-24 tahun yang mampu membaca (tidak buta huruf) (UNESCO).
11. Pemberian gaji karyawan wanita pada sektor non Agrikultur
12. Proporsi wanita yang duduk bangku di parlemen nasional (IPU / Inter-Parliamentary Union).
4. Mengurangi angka kematian anak
Target:
5. Mengurangi 2/3 angka kematian anak-anak dibawah usia 5 tahun antara tahun 1990 dan 2015.
Indikator:
13. Angka kematian dibawah usia 5 tahun (UNICEF)
14. Angka kematian bayi (UNICEF)
15. Proporsi anak umur 1 tahun yang di-imunisasi campak / cacar air.
Target:
6. Mengurangi ¾ ratio angka kematian ibu hamil antara tahun 1990 dan 2015.
Indikator:
16. Ratio angka kematian ibu hamil (WHO / World Health Organization).
17. Proporsi angka kelahiran bayi yang ditangani oleh para ahli di bidang kesehatan / tenaga medis (UNICEF).
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya
Target:
7. Menghentikan munculnya kasus baru terjangkit HIV/AIDS dan mulai mengurangi penyebaran HIV/AIDS pada tahun 2015.
Indikator:
18. Penyebaran HIV pada wanita hamil berusia 15-24 tahun (UNAIDS / United Nations Programme on HIV/AIDS).
19. Angka penggunaan kondom sebagai bagian dari penggunaan alat kontrasepsi dan jumlah populasi berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan mengenai HIV/AIDS secara benar dan mendalam (UNAIDS, UNICEF, UN / United Nations Population Division, WHO).
19a. Penggunaan kondom sebagai langkah terakhir ketika melakukan seks beresiko tinggi.
19b. Prosentase dari populasi usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan mengenai HIV/AIDS secara benar dan mendalam (UNICEF/WHO)
19c. Angka penggunaan alat kontraseptif (UN Population Division)
20. Perbandingan antara anak-anak sekolah berusia 10-14 tahun yang yatim piatu dan yang bukan yatim piatu.
8. Mulai mengurangi terjadinya penyakit malaria dan penyakit-penyakit serius ainnya dan berhasil menghentikan penyebaran pada tahun 2015
Indikator:
21. Angka kejadian dan kematian sehubungan dengan malaria (WHO).
22. Proporsi populasi di daerah yang ber-resiko terjangkit malaria dengan menggunakan cara pencegahan dan alat-alat pengobatan malaria yang efektif.
23. Angka kejadian dan kematian sehubungan dengan TBC / Tuberculosis (WHO).
24. Proporsi kasus TBC yang terdeteksi dan sembuh di bawah observasi langsung pada kelas treatment pengobatan jangka pendek (WHO).
7. Menjamin pelestarian / kelangsungan lingkungan hidup
Target:
9. Menyatukan prinsip perkembangan pelestarian lingkungan hidup ke dalam kebijakan dan program-program negara; upaya mengembalikan sumber alam yang hampir punah .
Indikator:
25. Prosentase tanah yang mengalami penghijauan dari lahan tanah yang ada (FAO).
26. Perbandingan luas daerah /lahan yang dilindungi untuk memelihara perkembangan biologi dari luas daratan (UNEP / United Nations Environment Programme).
27. Pasokan energi (banyaknya enegi yang digunakan diukur dalam suatu persamaan Kg minyak ) per $1,000 (PPP / Purchasing Power Parity) GDP / Gross Domestic Product (World Bank).
28. Penghasilan karbondiosida (per kapita) dan konsumsi penghabisan ozone CFCs (ODP / Ozone Depleting Potential tons).
29. Proporsi populasi yang menggunakan bahan bakar solid (WHO).
10. Pada tahun 2015 Mengurangi setengah dari proporsi populasi yang tidak memiliki akses air minum yang bersih dan keperluan sanitasi dasar secara konsisten.
Indikator:
30. Proporsi dari populasi yang memiliki akses sumber air yang konsisten dan lebih baik (WHO/UNICEF).
31. Proporsi dari populasi yang memiliki akses untuk sanitasi yang lebih baik.
11. Pada tahun 2020, berhasil mencapai peningkatan hidup yang signifikan sekurang-kurangnya 100 juta penduduk yang hidup di perkampungan miskin dan kotor.
Indikator:
32. Populasi penduduk yang hidup di perkampungan miskin dan kumuh sebagai bagian dari penduduk kota (secure tenure index) (UN Habitat).
Target:
12. Mengembangkan lebih jauh perdagangan dan sistem keuangan yang terbuka, berdasarkan aturan, terprediksi dan tidak bersifat diskriminatif. Termasuk komitment untuk tata kelola yang baik, perkembangan dan penurunan kemiskinan baik nasional maupun internasional
13. Menangani kebutuhan-kebutuhan khusus dari negara-negara kurang berkembang. Termasuk : Akses pembebasan tarif dan quota untuk export negara-negara yang kurang/belum berkembang; meningkatkan program keringanan pinjaman untuk HIPCs / Heavily Indebted Poor Countries dan pembatalan pinjaman bilateral; dan pemberian bantuan yang lebih dari ODA / Official Development Assistance pada negara-negara yang berkomitmen untuk memgurangi kemiskinan.
14. Menangani kebutuhan-kebutuhan khusus dari landlocked country dan negara kepulauan kecil yang berkembang.
15. Menangani masalah pinjaman negara-negara berkembang secara mendalam melalui ukuran nasional dan internasional dalam rangka mengelola uang pinjaman dalam jangka panjang.
16. Dalam kerjasama dengan negara-negara berkembang, mengembangkan dan menerapkan strategi-strategi untuk pekerjaan yang layak dan produktif bagi pemuda dan pemudi.
17. Dalam kerjasama dengan perusahaan-perusahaan farmasi, menyediakan akses untuk mendapatkan obat-obatan penting dengan harga terjangkau bagi negara-negara berkembang.
18. Dalam kerjasama dengan sektor swasta, menyediakan keunggulan–keunggulan teknologi-teknologi baru khususnya di bidang informasi dan komunikasi.
Indikator:
Official Development Assistance (ODA)
33. Hasil bersih ODA sebagai prosentase bagian dari penghasilan kotor produk nasional negara pendonor OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) / DAC ( Development Co-operation Directorate) (target dari 0.7% dalam total dan 0.15% untuk LDCs / Least Developed Countries).
34. Proporsi ODA untuk layanan sosial mendasar ( pendidikan dasar, layanan kesehatan yang utama, nutrisi, menjaga air bersih, dan sanitasi).
35. Proporsi ODA yang tidak terikat.
36a. Proporsi ODA untuk lingkungan hidup di negara kepulauan kecil yang berkembang.
36b. Proporsi ODA untuk sektor transport di negara yang tertutup.
Market Access
37. Proporsi ekspor-ekspor (berdasarkan nilai dan tidak termasuk senjata-senjata) bebas pajak dan kuota.
38. Tarif dan kuota rata-rata untuk produk agrikultur, tekstil, dan pakaian.
39. Subsidi agrikultur domestik dan ekspor di negara-negara OECD.
40. Proporsi dari ODA yang disediakan untuk membantu membangun kapasitas perdagangan.
Debt Sustainability
41. Proporsi atas pembatalan pinjaman official billateral HIPC / Heavily Indebted Poor Countries.
42. Jumlah total negara-negara yang mencapai poin-poin decision HIPC dan jumlah yang mencapai poin-poin completion (kumulatif) (HIPC) (World Bank-IMF / International Monetary Fund).
43. Layanan pinjaman dalam prosentase ekspor barang-barang dan jasa (World Bank)
44. Pemberian pinjaman di bawah inisiatif HIPC (HIPC) (World Bank-IMF)
45. Pengangguran berusia 15-24 tahun: per jenis kelamin dan total (ILO / International Labour Organization).
46. Proporsi populasi dengan akses untuk memperoleh obat-obatan penting dengan harga terjangkau secara konsisten (WHO).
47. Langganan jaringan telepon dan selular per 100 populasi (ITU / International Telecommunication Union).
48. Pengguna Personal Computer (PC) dan internet per 100 populasi (ITU).
Kedelapan buah tujuan beserta target dan indikator inilah yang dijadikan standard ukuran keberhasilan bagi negara-negara di dunia dalam membangun negaranya, tentunya termasuk juga di dalamnya adalah negara Indonesia. Berhasil atau tidaknya negara Indonesia mencapai target MDGs di tahun 2015, tergantung pada sejauh mana kesadaran masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk bekerjasama membangun negara yang lebih kondusif dan lebih baik. Oleh karena itu, masing-masing individu sebagai warga negara Indonesia, sesungguhnya wajib untuk memikirkan dan melakukan sesuatu yang dapat membangun negara ini menjadi lebih baik dilihat dari berbagai aspek pembangunan.
Catatan Singkatan-Singkatan Kata:
CFCs : Chlorofluorocarbons
DAC: Development Co-operation Directorate
FAO : Food and Agriculture Organization
HIPCs : Heavily Indebted Poor Countries
ILO: International Labour Organization
IPU: Inter-Parliamentary Union
ITU: International Telecommunication Union
LDCs: Least Developed Countries
ODA : Official Development Assistance
ODP : Ozone Depleting Potential
OECD : Organization for Economic Co-operation and Development
TBC : Tuberculosis
UN : United Nations
UNAIDS : United Nations Programme on HIV/AIDS
UNDP: United Nations Development Programme
UNEP: United Nations Environment Programme
UNESCO : United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization
UNICEF : United Nations International Children’s Fund
WHO: World Health Organization
PPP: Purchasing Power Parity
GDP: Gross Domestic Product
IMF: International Monetary Fund
Daftar Pustaka
UN. Millenium Development Goals. Diambil pada tanggal 5 Maret 2007 dari World Wide Web: http://www.un.org/millenniumgoals/
UNDP. Millenium Development Goals. Diambil pada tanggal 5 Maret 2007 dari World Wide Web: http://www.undp.org/mdg/
UN, Millenium Project. Diambil pada tanggal 5 Maret 2007 dari World Wide Web: http://www.unmilleniumproject.org/
Maria Hartianingsih. (2007, 3 Maret). Indonesia Mundur soal MDGs. Jakarta: Harian Umum Kompas.
0 komentar:
Posting Komentar