Pesantren Kesayangan ku

Pesantren Kesayangan ku
PONDOK PESANTREN BAITUL MAGHFIROH

IQRO

Psikologi Klinis Contoh Kasus Anorexia

Masalah & Solusi


Tanya:

Saya Sari mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Usia saya 22 tahun, saya bingung dengan kebiasaan yang saya lakukan tiga tahun belakangan ini. Sejak saya usia 19 tahun saya merasa badan saya terlalu gemuk dan makan terlalu banyak. Pada mulanya saya mengikuti kontes "ratu-ratuan" di kampus, pada saat itu saya tidak masuk nominasi. Teman-teman mengatakan bahwa saya terlalu gemuk untuk menang, biarpun wajah dan postur tubuh saya cukup mendukung. Semenjak itu kebiasaan makan saya berubah. Saya makan sedikit sekali untuk mencapai berat badan ideal, bahkan sesekali saya tidak makan sama sekali seharian. Kebiasaan itu terus berlangsung sampai sekarang. Teman-teman mengatakan bahwa saya sudah kurus, tetapi tetap saja saya tidak yakin dan masih terus mengurangi makan.

Selama ini keadaan saya terlihat baik-baik saja, tidak seorangpun mengetahui ketakutan saya akan kegemukan. Orang tua saya tidak mengetahui, karena selama kuliah saya kost, dan pulang ke rumah seminggu sekali. Kekhawatiran saya mulai timbul setelah selama dua bulan ini saya tidak datang bulan, padahal saya masih sendiri. Selain itu badan saya terasa sangat lemas dan sudah beberapa hari tidak bisa buang air besar. Padahal sebelumnya bila tidak bisa buang air saya biasa memakan obat pencahar agar bisa buang air besar. Tetapi sekarang biar sudah memakan obat pencahar tetap saja sulit.

Saya ingin menanyakan sebenarnya saya ini kenapa, dan bagaimana mengatasinya. Saya berusaha meyakinkan diri bahwa saya sehat, tetapi terasa ada yang salah dengan diri saya. Saya sering mendapat saran dari teman untuk tidak menurunkan berat badan lagi karena sudah sangat kurus. Tetapi setiap kali saya makan, saya berfikir saya akan gemuk dan itu sangat menakutkan bagi saya. Apa yang harus saya lakukan?


Jawab:

Halo Sari,

Dari cerita yang anda sampaikan anda mengalami anoreksia. Orang yang mengalami anoreksia atau lengkapnya anoreksia nervousa sangat ketakutan berat badannya berlebihan. Orang tersebut akan makan dalam jumlah sangat sedikit dan berolah raga secara berlebihan untuk menjaga tubuhnya agar tetap ideal. Biasanya penderita anoreksia nervousa mengalami tanda-tanda sebagai berikut:

  • Menolak untuk mempertahankan berat badan dan cenderung selalu ingin tampil lebih kurus.
  • Selalu takut berat badannya semakin naik, padahal dalam kenyataan berat badannya semakin kurus saja.
  • Berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal dalam kondisi tidak hamil

Biasanya anoreksia diderita oleh remaja, namun dalam beberap kasus dijumpai pula pada anak usia 5 tahun dan ada pula pada usia lanjut yang berusia 60 tahunan. Gejala anoreksia dapat bermacam-macam tergantung pada penderitannya. Penyakit ini dapat hilang-timbul, tiba-tiba membaik tetapi dapat muncul lebih buruk secara tiba-tiba pada penderita, bahkan semakin buruk tanpa ada kemungkinan membaik sama sekali.


Penderita anoreksia beranggapan bahwa kulit dan daging tubuhnya sebagai lemak yang harus dilenyapkan. Dengan tidak adanya lemak ditubuh penderita, menyebabkan kegiatan duduk dan berbaring merupakan kegiatan yang tidak nyaman (karena terlalu kurus), penderita biasanya juga sulit untuk tidur. Selanjutnya penderita berangsur-angsur menarik diri dari teman dan keluarganya, ia lebih senang menyendiri.


Penderita anoreksia seringkali mengalami penurunan tekanan darah, napas melemah, pada wanita dewasa menstruasi terhenti, pada anak wanita yang beranjak dewasa mungkin tidak akan mulai mengalami menstruasi sama sekali, kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan berangsur-angsur menghilang. Kulit menjadi kering, rambut dan kuku menjadi rapuh dan mudah patah.


Seiring itu penderita sering mengeluh pusing (karena kerja kontraksi periodik dinding lambung dan gerakan menggiling makanan di usus terus terjadi dan bila terjadi berlarut dapat menyebabkan tukak lambung dan radang usus), kedinginan yang disebabkan hilangnya lemak tubuh, susah buang air besar (karena memang tidak ada lagi sisa yang disebabkan tidak adanya makanan yang cukup), lemas (energi yang dihasilkan dari makanan), dan terjadi pembengkakan sendi. Scara alamiah pada saat itu juga banyak rambut tumbuh di permukaan tubuh termasuk di muka dan dengan perubahan kimia yang demikin dahsyat menyebabkan penderita mudah terserang sakit jantung.


Penderita seharusnya segera ditangani, bila sudah berlarut-larut lebih sulit untuk pulih dengan segera. Walau kondisi badan anda di cermin sudah demikian kurus tetap saja pikiran mengatakan bahwa masih gemuk. Hal ini memang cukup sulit untuk dipulihkan, apalagi hal ini telah terjadi dalam jangka waktu yang sudah cukup lama. Banyak penderita anoreksia yang dirawat dirumah sakit dalam kondisi yang sangat menyedihkan tubuhnya hanya tulang dibalut kulit, tetapi tetap saja ia merasa gemuk.


Dalam menangani permasalahan ini keluarga harus aktif membantu penderita agar penderita dapat pulih. Bantuan psikolog dan ahli gizi sangat diperlukan. Langkah awal yang harus Sari lakukan adalah mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi pada orang tua. Untuk sementara jangan tinggal dikost sampai kondisi pulih seperti semula. Sebaiknya perawatan/terapi dilakukan secara intensif dan dapat dilakukan di rumah, kurang lebih dalam waktu setahun. Tetapi bila kondisi sangat payah maka harus rawat inap di rumah sakit.


Pada langkah awal Sari harus menyadari bahwa kondisi tubuh sekarang ini sangat kurus dan yakinkan diri untuk menghilangkan perasaan takut gemuk dengan cara menumbuhkan rasa percaya diri. Perhatikan tubuh di depan cermin, sadari benar bahwa tubuhmu memang sangat kurus. Keyakinan diri ini akan lebih kuat bila dibantu ahli permasalahan ini yaitu dokter atau psikolog.

Segeralah beritahu keluarga dengan terus terang, agar mereka mendukung dan memberi support untuk dapat pulih seperti sedia kala.


Konsultasikan secara berkala dengan psikolog, dan sangat disarankan untuk berkonsultasi juga dengan ahli gizi. Bantuan ahli gizi sangat penting, mengigat kondisi Sari saat ini yang bisa dibilang cukup memprihatinkan. Ahli gizi tahu benar seberapa besar asupan yang dibutuhkann oleh penderita untuk dapat segera pulih kondisi kesehatannya. Langkah awal yang harus segera Sari lakukan adalah sesegera mungkin meminta bantuan dokter/psikolog. Semoga jawaban ini dapat membantu anda.


Sumber bacaan:
  • PPDGJ III, hal. 228 / ICD 10, hal. 176
  • W.M Roan, 1979, Ilmu Kedokteran Jiwa, Psikiatri, hal. 230

Analisa Pakar

Anorexia Nervousa

Apakah kalian suka melakukan diet ketat supaya tubuh tetap langsing ? Tiba-tiba jadi alergi sama yang namanya coklat, es krim dan makanan-makanan kalori tinggi. Kemudian jadi takut untuk makan karena khawatir berat badan bakalan naik sehingga seharian penuh cukup hanya dengan beberapa sendok nasi. Hati-hati lho, karena kalau diet yang dilakukan tidak wajar lagi malahan akan jadi berbahaya. Selengkapnya klik aja Anorexia Nervosa

Artikel Terkait



0 komentar:

geo fles